1.
Ratnawati
Inesia Pratiwi - 17113319
2.
Rezky
Hermawan – 17113533
RESENSI NOVEL ANNOYING BOY
A.
Identitas Novel
Judul
: Annoying Boy
Penulis
: Inesia Pratiwi
ISBN : 978-602-6940-17-9
Penerbit : Bintang Media
Penyunting : Maskur Priatna
Tahun
Terbit : Maret 2016
Tebal : 428 Halaman
Harga : Rp 79.500,-
Cover :
B.
Sinopsis Novel
Cerita
bermula ketika di suatu pagi, di koridor sekolah, Asyraf secara sepihak
mengumumkan kepada murid sekolah bahwa Veera adalah kekasih barunya. Hal itu
dia lakukan demi menghindar dari kejaran mantan kekasihnya, Bella. Pengumuman
itu sontak mengejutkan semua murid, termasuk juga Veera. Bagi murid lain,
kejadian ini mungkin akan sangat menguntungkan jika dengan tiba-tiba seorang
Asyraf yang merupakan salah satu cowok paling populer di SMA Merpati
mengakuinya sebagai pacar. Masalahnya bagi Veera, ini adalah sebuah bencana.
Untuk sebuah alasan di masa lalu, Veera sangat membenci Asyraf, karena dulu
Asyraf pernah meninggalkannya tanpa pamit dan tanpa alasan ketika hujan.
Membuatnya selama bertahun-tahun jadi membenci hujan.
Kesialan
demi kesialan pun datang ke hidup Veera, semuanya akibat ulah Bella yang merasa
tidak terima karena rival barunya dalam mengejar Asyraf kini hanyalah seorang
gadis biasa seperti Veera. Mulai dari
penghinaan, pembullyan, sampai ke
percobaan pembunuhan sudah dilakukan Bella untuk menyingkirkan Veera.
Akhirnya
Veera mulai jengah dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan palsunya dengan
Asyraf. Asyraf setuju, karena akhirnya dia juga berpikir usaha yang
dilakukannya ini tetap saja tidak dapat menghentikan Bella. Keduanya pun
kembali menjadi orang asing seperti semula. Padahal, di masa lalu mereka
bagaikan dua orang yang tak dapat dipisahkan. Asyraf seolah-olah telah
melupakan Veera dan kenangan mereka dulu.
Salah
satu band sekolah yang dibentuk dari ketiga cowok populer SMA Merpati; Asyraf,
Rico dan Evan yang juga saling bersahabat itu tiba-tiba kehabisan ide untuk
penampilan mereka saat ulangtahun sekolah minggu depan. Disamping itu, semenjak
putus dengan Asyraf, Evan mulai tertarik dengan Veera dan mendekatinya secara
perlahan. Lalu suatu hari, Evan menemukan sebuah fakta bahwa ternyata Veera
pandai menulis puisi dan memusikalisasikannya. Sebuah ide pun muncul di
kepalanya. Dia mengajak Veera untuk ikut bergabung dengan band mereka di acara
ulangtahun sekolah.
Hari-hari
yang dilalui Veera bersama Asyraf saat latihan band membuat ketegangan mulai
mengikis di antara mereka. Meskipun Asyraf tetap saja dingin dan cuek,
terkadang sisi hangatnya mulai dia tunjukkan kepada Veera. Terlebih ketika
melihat Evan mulai melancarkan aksinya mendekati Veera, Asyraf mulai merasa
kepanasan.
Di
suatu senja, Veera terpaksa harus diantar pulang oleh Asyraf. Dan di
perjalanan, Asyraf menghentikan motornya di flyover
dan menikmati senja di tembok pembatas flyover.
Sejak saat itu, Veera merasakan ada sesuatu yang aneh. Dia merasa Asyraf
seperti bukan Asyraf yang dia kenal dulu, sangat berbeda. Asyraf seperti
terlahir kembali karena buktinya Asyraf telah melupakan kenangan mereka dulu,
bahkan melupakan dirinya yang pernah ada di masa lalunya. Veera pun
menyimpulkan bahwa Asyraf telah kehilangan ingatannya.
Veera
mencoba menguak apa yang terjadi sehingga Asyraf bisa kehilangan ingatannya,
sambil juga mencoba membangkitkan kisah cinta mereka lagi seperti dulu. Namun
sayangnya, Bella sudah lebih dulu beraksi. Bella membuat rencana licik yang
membuat kesalahpahaman di antara Asyraf dan Veera dengan mengirimi Veera sebuah
foto yang sangat menjijikan.
Ketika
Asyraf ingin menemui Veera lagi, Veera mengusirnya pergi dari hidupnya. Asyraf
menyerah, akhirnya dia memutuskan untuk benar-benar pergi dari hidup Veera dan
tidak muncul lagi di sekolah ataupun di depan wajah Veera.
Di
hari ketujuh kepergian Asyraf, Rico muncul di depan Veera dan menjelaskan semua
yang terjadi kepada Veera. Tentang bagaimana perasaan Asyraf yang sesungguhnya
kepada Veera, tentang apa hubungan Asyraf dan Bella yang sebenarnya, tentang
siapa Asyraf yang sebenarnya dan ke mana sekarang Asyraf pergi.
Veera
benar-benar merasa menyesal. Di bawah hujan, untuk kedua kalinya dia kembali
ditinggalkan oleh Asyraf. Namun semua itu bukanlah akhir, karena tiba-tiba ada
seseorang datang untuk menutup kisah ini dengan membawa sebuah kejutan besar.
Membuat Veera untuk pertama kalinya tidak lagi membenci hujan.
C.
Unsur Intrinstik
1. Tema
: Petualangan Cinta
Novel ini menceritakan tentang
perjalanan cinta dan bagaimana menghargai perasaan cinta agar tidak
menyesalinya.
2. Penokohan
:
a. Asyraf
Watak : dingin, cuek, tidak peduli
keadaan sekitar, tampan, pintar, mudah tersulut emosi, mencintai musik, memiliki
perasaan yang sulit ditebak, diam-diam menyimpan sejuta kejutan.
b. Veera
Watak : jutek, santai, agak cuek,
pandai menyimpan perasaan, memiliki jiwa sastra yang baik, mencintai musik.
c. Bella
Watak : kejam, ambisius, tidak suka
tersaingi, tidak mau menerima kenyataan, licik.
d. Rico
Watak : santai, easy going, banyak
bicara, lucu, pandai tebar pesona, diam-diam peduli dengan orang sekitar.
e. Evan
Watak : kalem, baik, pendiam,
ramah, bijak, mudah mencintai, mudah pasrah.
f. Angie
Watak : ceria, bawel, mudah
mengagumi cowok tampan.
3. Latar
a. Latar
tempat : sekolah, rumah, jalanan,
studio band, halte bus, warung kopi.
b. Latar
suasana : sedih, bahagia, haru, tegang,
romantis.
c. Latar
waktu : pagi, sore, siang, malam,
senja.
4. Alur
: Maju
Tidak ada narasi yang menceritakan
kejadian di masa lalu.
5. Sudut
pandang : Orang ketiga tunggal.
6. Amanat
:
Hargai perasaan
oranglain sebelum terlambat, sebelum orang itu telah pergi. Dan jangan membenci
sesuatu yang tidak sepenuhnya dimengerti. Cari tahu lebih dulu tentang apa yang
sebenarnya terjadi.
D.
Unsur Ektrinsik
Biografi
penulis
Inesia Pratiwi
yang lahir di Jakarta pada tanggal 31 Agustus 1995, berusia 20 tahun. Sedang
mengenyam pendidikan semester 6 di Universitas Gunadarma jurusan Sistem
Informasi. Novel annoying boy ini adalah novel yang pertama kali dipublishnya
di jejaring sosial khusus para penulis bernama ‘wattpad’ pada bulan Juli 2015.
Annoying boy ditulis selama 3 bulan dan terinspirasi dari seseorang di
kehidupan nyatanya sewaktu sekolah. Ines memutuskan untuk mengenangnya ke dalam
novel yang kemudian pada bulan Februari 2016 dilirik oleh salah satu editor untuk diterbitkan.
E Kelebihan dan
Kekurangan Novel
a. Kelebihan
Novel ini dibuat dengan
alur yang sangat baik. Penggambaran situasi dan penokohannya sangat jelas.
Pembaca seolah dapat merasakan benar-benar dibawa masuk ke dalam novel
tersebut. Beberapa puisi yang ditulis juga terkesan sederhana namun bermakna
dalam. Tidak perlu memakai kiasan dan diksi kata yang berlebihan, puisi-puisi
itu mampu membuat pembaca tersenyum dan juga terharu. Dan yang paling penting dari
semuanya adalah novel ini memiliki plot
twist, endingnya benar-benar
diluar dugaan. Jauh dari ekspetasi ketika pembaca mulai membaca dari halaman
pertamanya. Mengejutkan dan keren.
b. Kekurangan
Sebagian orang mungkin
malas membaca novel ini karena ketebalannya. Dan di chapter-chapter awal cerita ini mungkin terkesan mainstream.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar