Menguji
Modul (Test The Module)
Programmer
menguji modul dengan menetapkan lingkungan yang tepat, menyediakan beberapa
input, membiarkan modul langsung memproses secara logik dan mendapatkan
hasilnya. Beberapa input mungkin tidak sebenarnya, terutama jika modul tersebut
tidak menyediakan input yang sebenarnya.
Modul
seharusnya diuji dalam dua tahap, yaitu:
1.
Tahap Pertama disebut pengujian“White
Box”. Programmer harus mengetahuiisi di dalam modul dan menyediakan data
pengujian, sehingga masing-masing path logicaldalam program dapat dieksekusi.
2.
Tahap Kedua atau pengujian “Black Box”
dapat dilakukan. Dalam pengujianini, programmer mengabaikan bagian dalam dari
modul – data disediakan secara berurut dan dianggap seperti pemakaian
sebenarnya.
Object-oriented
testing
1.
Komponen yang diuji adalah class object.
2.
Lebih besar dibandingkan pengujian suatu
function sehingga pendekatan white-box testing perlu diperluas.
3.
Tidak jelasnya ‘top’ suatu system
untuktop-down integration dan testing.
Pengujian
Class
Menguji terhadap semua
operation yg ada dan perubahan atribut-atributnya.
Object
class testing
1.
Complete test yang menguji class
melibatkan
a) Testing
semua operations suatu object
b) Setting
dan interrogating semua attribute object
c) Menguji
object untuk semua state(keadaan) yg mungkin
2.
Inheritance akan mengakibatkan sulitnya
perancangan object class tests seperti information yg diuji sulit dilokalisasi.
Integrasi
Object
1.
Levels integrasi sedikit berbeda untuk
sistem yang berorientasi object.
2.
Cluster testing digunakan untuk test
integrasi and testing clusters terhadap cooperating objects
Identifikasi clusters menggunakan knowledge dari
operation objects dan system features yang diimplementasikan oleh cluster
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar